Sunday, July 8, 2012

RAMDHAN BULAN TERBAIK BINA KETAHANAN DAN SIASAH DIRI REMAJA

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa. Sebagaimana diwajib atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa." (QS. Al-Baqarah: 183) Segala puji bagi Allah. Tahun ini insya Allah kita bertemu kembali dengan bln suci Ramadhan. Bulan yang diwajibkan shiyam. Bulan diturunkannya Al-Quran pertama kali sebagai hidayah bagi manusia. Bulan penuh berkah dan penuh rahmat. Dan bulan pembinaan/kaderisasi kaum muslimin untuk mencapai derajat muttaqien. Bulan Ramadhan senantiasa datang pada saat umat Islam membutuhkan kekuatan iman dan ruhiyah untuk menghadapi kondisi sulit atau krisis dalam hidupnya. Krisis itu sadar atau tidak banyak hadir di setiap diri ummat Islam, di setiap rentang usia manusia, termasuk remaja. Krisis dalam diri remaja secara garis besar dibagi 3: Krisis Moral/Akhlak (contoh: pergaulan bebas, sex bebas, aborsi, narkoba, dll) Remaja adalah tahap umur yang berada dalam tingkat pembinaan dan pembentukan. Isu akhlak adalah isu yang sangat erat hubungannya dengan remaja. Remaja zaman ini perlu bergaul, perlu berkomunikasi, tidak anti-sosial, daya mobilitasnya tinggi, bakatnya subur berkembang. Isunya bagaimana kecenderungan yang fitrah ini dapat disalurkan dengan bijaksana supaya antara kecenderungan atau naluri masih dalam batas syara' sehingga akhlak Islam tidak terkorbankan. Sayangnya krisis jenis ini sering tidak dirasakan oleh remaja. Laju arus globalisasi dan pertumbuhan budaya barat begitu cepat. Remaja membutuhkan dan harus memiliki self-imune untuk dapat maju ke depan tetapi tidak mengorbankan akhlak dan kepribadian sebagai seorang muslim. Krisis Kepercayaan Diri (contoh: merasa kurang ganteng/cantik, kurang kaya, introvert) Dampak krisis ini amat besar pada diri remaja. Pengaruh materialisme membuat remaja tidak PD kalau merasa kurang atau jauh di bawah teman2nya dari segi kecantikan/ketampanan, kekayaan, dan sebagainya. Krisis ini melahirkan remaja2 yang introvert atau kebalikannya, remaja yang buas yang suka berbuat onar. Krisis Prestasi (contoh: prestasi akademik, prestasi non formal) Prestasi amat penting bagi remaja. Pengakuan dan penghargaan orang tua/guru bersumber di sini. Bila seorang remaja mengalami krisis prestasi dapat melahirkan krisis nomor 2. Di Bekasi tahun lalu ada siswa SMP yang nekad gantung diri karena tidak lulus UAN. Ini adalah salah satu contoh krisis prestasi. Krisis-krisis itu dapat di atasi apabila Islam dijadikan way of life. Caranya mendidik insan manusia mengenal islam lebih dekat sehingga mampu menahan diri dari pelanggaran2 akibat krisis tadi dan menjadikan setiap aktivitas adalah merupakan amalan2 unggulan di mata Allah SWT. Setiap amal baik dapat menjadi amalan unggulan jika dibarengi dengan derajat keimanan yang tinggi. Itulah yang membedakan ummat Islam abangan, mediocre dan muttaqien. Nah Ramadhan adalah salah satu sarana penggemblengan yang ampuh yang disediakan Allah untuk mengatasi solusi remaja tersebut. Bagaimana? Kiat-kiat sukses ramadhan Melakukan persiapan dengan baik. Persiapan Akal. Menambah wawasan/pengetahuan tentang Ramadhan. Bagaimana adab, etika & fiqh ramadhan. Persiapan ini bisa dilakukan dengan membeli buku tentang fiqh Ramadhan, mengikuti Tarhib Ramadhan atau sarana2 dakwah lain seperti buletin jum'at, majalah Islam dan sebagainya. Contoh: Tentang sahur dan berbuka: "Ada 3 akhlak para Rasul: menyegerakan berbuka, mengakhirkan sahur dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri ketika shalat." (HR. Thabrani) "Bagi siapa yang berpuasa dan ketika berbuka membaca doa, maka doanya tidak ditolak." (HR. Ibnu Majah) Memberi makan orang yang berbuka: "Barang siapa yang memberi makan kepada orang yang berbuka puasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikitpun pahala dari orang yang berbuka itu." (HR. Ibnu Majah) Persiapan hati Persiapan ini diharapkan untuk melahirkan spirit, kerinduan dan kecintaan kepada Allah SWT. Persiapan ini berupa perbanyak ibadah2 sunnah sehingga jiwa dan mental menjadi lebih siap menyambut Ramadhan. Contohnya adalah perbanyak shaum sunnah di bulan Sya'ban, tilawah, dzikir dan doa. Persiapan fisik. Persiapan fisik yaitu dnengan menjaga kesehatan, makan makanan yang halal dan thoyib, tetap teratur berolahraga. Karena Rasulullah lebih menyukai muslim yang kuat dibanding muslim yang lemah. Persiapan lingkungan dan rumah. Jadikan mulai Ramadhan kali ini berbeda dari biasanya. Bersama keluarga buatlah poster "Marhaban yaa Ramadhan" dan atribut Ramadhan lainnya yang semarak. Buatlah suasana rumah lebih berpengaruh ke setiap anggota keluarga sehingga spirit Ramadhan tetap terjaga. Membuat komitmen dengan keluarga ttg pencapaian yg ingin diraih di Ramadhan ini. Evaluasi pula pencapaian Ramadhan kemarin. Buat target yang lebih tinggi dari pencapaian tahun lalu. Kemudian mintalah setiap anggota keluarga untuk mengingatkan dan memutabaah (evaluasi) harian/mingguan. Apa saja yang di evaluasi? Misalnya: Tilawah quran (minimal 1 hari 1 juz) Sholat malam (minimal 3 x per pekan) Infaq/shodaqoh (minimal 1 x per hari) Sholat wajib berjamaah di masjid (minimal 3 x per hari) Tarawih di masjid (minimal 3 x per pekan) Mengikuti Kajian Islam n Mentoring (minimal 1 x per pekan) Hapalan quran (minimal juz 30) Membiasakan diri dengan aktivitas2/perilaku baik yg menunjukkan bahwa kita well prepared menghadapi Ramadhan. Abdullah bin Mas'ud berkata: Biasakan diri untuk beramal baik, karena berbuat baik itu butuh pembiasaan. Berbuat baik bisa apa saja mulai dari tersenyum, menjaga lidah kita agar tidak melukai saudara kita, mengutamakan ukhuwah untuk menghindari perpecahan ummat, membantu acara-acara Ramadhan di lingkungan seperti Baksos, pembagian sembako, penyaluran zakat fitrah, dll. Ingat pesan Rasulullah: "Sebaik-baiknya muslim adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain." Selain itu kita mulai memilih mana aktivitas yang lebih utama kebaikannya di antara dua atau tiga aktivitas yang baik. Misalnya lebih memprioritaskan menjadi panitia baksos dibanding membaca buku Islam, tilawah Qur'an dibanding dengan tidur, dsb. Itulah Kiat-kiat agar kita dapat meraih kemenangan Ramadhan. Remaja yang sukses meraihnya insya Allah tidak akan mengalami krisis-krisis seperti yang telah dijelaskan tadi. Karena keimanan dan akhlaknya telah terbentuk di pesantren ilahi tersebut. Oleh karena itu bersiaplah dan berbahagialah menyambut Ramadhan kali ini. Bahagia menghadapi Ramadhan itu harus jujur dengan menunjukkan kecintaan terhadap Ramadhan sebenar-benarnya. Mari kita sambut Ramadhan dengan penuh suka cita, karena mungkin ini adalah Ramadhan terakhir kita. Wassalamu 'alaikum Wr. Wb. ------------------------------- Disampaikan pada acara: Outbond & Tarhib Ramadhan: Ramadhan Ceria bersama Remaja Masjid Pertamina Cilacap Benteng Pendem, 9 September 2007

No comments:

Post a Comment